REHAT DAN RUANG BERPIKIR

https://www.remotivi.or.id/

Jumat malam, tanggal 23 September 2022, saya menjalankan pendampingan ke Business Owner salah satu produsen alat edukasi anak di lampung. Pada pertemuan sebelumnya, sudah banyak rencana strategis perubahan arah yang cukup besar, diputuskan. Namun diperjalan, hari demi hari, nyaris zero progress.

“Terlalu sibuk dengan rutinitas pesanan customer”, alasan yang terungkap.

Rutinitas memang menjadi tantangan tersendiri. Di satu sisi, rutinitas tak boleh hilang, karena itu nyawa bisnis. Tanpa rutinitas, bisnis antara hidup dan mati. Namun, rutinitas jugalah yang menjadikan perubahan sulit dieksekusi, karena rutinitas adalah kebiasaan, dan perubahan sifatnya melawan kebiasaan.

Setelah diskusi panjang tadi malam, diputuskanlah oleh Sang Owner, bahwa bisnis akan cooling down sejenak, mengurangi pesanan baru dan proses produksi, fokus menyesuaikan pesanan lama, sembari rehat memberi ruang berpikir untuk masuknya hal baru.

Ya, rehat untuk memberi ruang berpikir adalah fase penting dalam perubahan. Untuk memulainya, kita perlu keluar sejenak dari pusaran rutinitas, menyiapkan beberapa space di dalam gudang pikiran kita, agar bisa masuk ide baru, berkembang imajinasi baru, sehingga muncul inovasi-inovasi serta menyiapkan energi untuk mengeksekusinya secara nyata.

Saya juga mendampingi satu Business Owner lain, dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang digital marketing. Pengembangan bisnisnya selalu mentok, meski sudah bekerja sangat keras. Rasanya seperti menabrak tembok berkali-kali. Solusi yang diambil, kira-kira mirip, rehat untuk memberi ruang berpikir.

Untuk mendapat solusi baru atas masalah, atau menghadirkan ide-ide segar, pikiran perlu mengkoneksikan berbagai informasi dan pengalaman (connecting the dot).

Berbagai penelitian telah menunjukan bahwa proses ‘connecting the dot’ terbaik justru terjadi di saat istirahat, termasuk diantaranya adalah tidur (karena itu, tidur cukup dan berkualitas sangatlah penting). Begitu juga istirahat lain, seperti rekreasi, meregangkan otot sejenak, bersenang-senang, keluar dari rutinitas.

Karenanya, jika bisnis Anda sedang terasa seperti benang kusut , kurangilah kesibukannya. Tak mengapa meskipun keuntungan mengecil atau agak nombok sedikit. Jika perlu, istirahatkan beberapa aktivitas, lalu lakukan berbagai hal yang sifatnya santai, bukan mikir pekerjaan.

Jika Anda adalah karyawan, manfaatkan cuti atau tolaklah lembur akhir pekan meskipun bonus-nya menggiurkan, dan lakukan proses merenung, menyendiri, atau bersenang-senang dengan keluarga.

Karena pikiran butuh ruang untuk ‘connecting the dot’ dan berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar. Maka rehatlah, dan berikan ruang itu.

Ditulis Oleh :

Surya Kresnanda
@suryakresnanda
0811 2244 111


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *