Pemimpin perlu menumbuhkan tim, memberi kesempatan tim untuk mencoba lagi, diajari lagi, mencoba lagi, diajari lagi.
Tapi sampai kapan? Kapan kita bisa memutuskan “Cukup” dan lebih baik mengganti/mengeluarkannya dari tim?
Ini menjadi pertanyaan banyak Leader kepada saya.
Saat tim tak bisa menyelasaikan tugasnya, ia punya satu dari dua sebab. Ia TIDAK BISA, atau TIDAK MAU.
Kala tim belum bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan benar, mungkin ia tidak bisa, belum biasa. Tapi kemauannya kuat untuk berubah. Di kondisi ini, berikan ia kesempatan, sepanjang masih punya kemauan.
kala tim ternyata memang tidak mau, atau kehilangan kamauan belajar di tengah jalan karena satu dan lain hal, tetap bantu dia menemukan meaning/hot button.
Tapi ‘kemauan’ ini memang sifatnya personal banget. Saat ia kehilangan kamauan, sudah dibantu satu, dua, tiga kali dan kemauan berubah tak kunjung hadir, hormatin ketidakmauan itu. Beri ia kesempatan mencari tim lain yang lebih cocok untuknya. Bahasa lainnya, lepaskan, keluarkan, ganti.
Jadi, selama masih punya kemauan, beri kesempatan dan ajari terus. karena ‘Kemauan Belajar’ terlalu berharga tuk dilepaskan.
Kalau sudah tidak mau, sudah dicoba diberi semangat masih tidak mau…
relakan. Katakan. “Cukup”.
Ditulis oleh:
Surya Kresnanda
@suryakresnanda
0811 2244 111