Mari kita flashback tentang bagaimana teknologi mengubah hidup kita.
Dulu manusia kemana-mana jalan kaki. Paling banter sepeda. Sampai ditemukan kendaraan bermotor, menjadikan perjalanan lebih cepat dan mudah.
Begitu juga teknologi seperti mesin dan alat kerja untuk mengangkut barang. Semua memudahkan dan mempercepat kerja.
CEPAT & MUDAH, itulah kata kunci efek positif teknologi. Tapi di balik itu, ada akibat lain yang sifatnya menumpulkan. Dalam kasus di atas, FISIK MANUSIA MAKIN LEMAH.
Jaman dulu orang tubuhnya sehat dan kuat. Hari ini, kata temen saya yang dokter, anak kecil pun mudah obesitas. Stroke usia 30-an awal sudah banyak. Berbagai penyakit timbul dari kurangnya manusia bergerak dan mengeluarkan energi fisik tiap hari.
Setiap teknologi memang punya sisi gelap
Hari ini manusia mulai dimanjakan oleh ChatGPT. Gak perlu diragukan lagi, bahwa teknologi Al ini membuat pekerjaan kreatif juga makin mudah dan cepat.
Kawan saya seorang mahasiswa kampus swasta besar di surabaya bercerita bahwa ia mulai banyak mengerjakan tugas kuliah pakai ChatGPT. Teknologi ini bahkan bisa membuat hasil tulisan tanpa plagiat. Tugas-tugas dia teman-temannya yang dikerjakan dengan ChatGPT pun meraih nilai kisaran 75-85 dari dosen. Gila!
Bukan tidak mungkin, kedepannya orang akan membuat copywriting, surat resmi, artikel, bahkan buku petunjuk dan buku populer, menggunakan CharGPT dan Al sejenis.
Lantas apa efek sisi gelapnya? PIKIRAN MANUSIA MAKIN TUMPUL, seperti tumpulnya fisik hari ini.
Kalo sekarang banyak banget tips-tips untuk menjaga kesehatan mulai dari diet, nge-gym, dan berbagai aktivitas lain demi menyehatkan badan, sangat mungkin tak lama lagi bakal banyak tips-tips serupa dalam rangka tetap menjaga kesehatan pikiran. Entah apa bentuknya nanti. Bagi pebisnis, fenomena ini tentu jadi peluang.
Pertanyaannya, saat pikiran makin tumpul, Al menggantikan proses kreatif pada level tertentu (seperti Canva sudah dirasa cukup pada level tertentu sehingga sebagian desainer merasa gak perlu coreldraw), mungkin kebutuhan tenaga manusia di bursa kerja makin dikit. Perusahaan gak perlu lagi meng-hire banyak orang untuk tugas-tugas berfikir sederhana.
Ini tentu PR untuk dunia pendidikan. Karena kebutuhan SDM semakin mengarah pada manusia-manusia dengan kemampuan higher order thinking, serta keterampilan problem solving dan fleksibilitas dalam menyesuaikan diri di lapangan, bukan lagi pelontar ide-ide indah yang sudah bisa dilakukan Al dengan sangat baik.
Menarik untuk terus diikuti.
Ditulis Oleh :
- Surya Kresnanda
- @suryakresnanda
- 0811 2244 111