MENGHAMBAT REZEKI

https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awr9.x0LeOVk8ksD00ajzbkF;_ylu=c2VjA2ZwLWF0dHJpYgRzbGsDcnVybA--/RV=2/RE=1692788875/RO=11/RU=https%3a%2f%2fmotivaksiinspira.blogspot.com%2f2016%2f12%2fharta-tidak-sama-dengan-rezeki.html/RK=2/RS=2JSeRVDHvJhtrSyEZqivBmNVnuQ-

Dulu Ustadz saya suka nasehatin, “Janganlah kamu menghambat rezeki orang lain, nanti Allah tutup pintu rezekimu…”

Setelah menjalani bisnis, ternyata nemu buanyak kesempatan nutup rezeki orang lain, yang kadang gak sadar jika gak hati-hati.

Misal seorang Business Owner, dengan alasan bisnis lagi seret, nahan gaji karyawan tanpa kesepakatan sebelumnya. Karena belum sepakat, harusnya hak karyawan adalah nerima gaji penuh, namun tidak dipenuhi Business Owner. saat karyawannya komplain, malah diancem ini dan itu, atau gak didengar, gak difasilitasi. Niat pengen supaya bisnis selamat, bisa malah Allah tutup rezekinya.

Contoh lain, bawahan lalai menjalankan tugas seperti seharusnya. Gara-gara dia gak beresin kerjaan, bagian lain jadi kesulitan dan perusahaan pun dikomplain pelanggan serta stakeholder lain. Temen kerja lain dapat hukuman, perusahaan kalang kabut karena musti ngeluarin biaya operasional tambahan. Bawahan lalai ini entah karena alasan apapun, gak sadar sudah menghambat rezeki pihak lain, bisa berpotensi Allah tutup rezekinya.

Karenanya, jarang (atau gak pernah) saya melibat pebisnis yang dzalim sama karyawan, sehebat apapun semangat bisnisnya, lalu bisnis jadi besar.

Pun sulit saya temukan bawahan yang banyak dzalim sama karyawan, sehebat apapun semangat bisnisnya, lalu bisnis jadi besar.

Pun sulit saya temukan bawahan yang banyak dzalim pada atasan dan perusahaan tempatnya bekerja, lalu hidupnya bahagia dan baik.

Hati-hati… mau Business Owner, Atasan, maupun Bawahan, sama-sama berpotensi menghambat rezeki orang.

Ditulis oleh:
Surya Kresnanda
@suryakresnanda
0811 2244 111


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *