Tahukah Leader? Bahwa MEMIMPIN untuk MENANG adalah tanggung jawab seorang Pemimpin. Seorang pemimpin memiliki tugas dan tanggung jawab untuk “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Betul, semboyan dari Ki Hajar Dewantara yang biasa kita temui di dunia Pendidikan itu cocok juga digunakan untuk mewakili tanggung jawab seorang pemimpin.
Memahami semboyan Ki Hajar Dewantara dari kacamata seorang pemimpin.
Ing ngarsa sung tuladha yang berarti seseorang yang berada di depan memberikan contoh dan teladan. Ing madya mangun karsa yang berarti seseorang di posisi tengah atau di posisi yang membaur, membersamai untuk memberikan semangat. Dan Tut wuri handayani yang berarti seseorang dari belakang memberikan dorongan dan mengarahkan.
Mengapa seorang pemimpin memiliki tanggung jawab sedemikian kompleks? Bukan lain adalah karena pemimpin bukan sekedar gelar dan posisi, tapi :
“Pemimpin adalah orang yang mengetahui suatu jalan, melewati jalan tersebut dan menunjukkan jalan itu untuk orang lain.” Demikian kata salah satu pakar kepemimpinan dari Amerika, yaitu John C Maxwell. Lalu, jalan mana yang dimaksud? Dan untuk apa pemimpin melewati jalan itu dan menunjukkan jalannya kepada orang lain?
Bernard Law Montgomery, seorang perwira Angkatan Darat Britania Raya. Ia menjadi terkenal karena berhasil memimpin pasukan Sekutu dalam Pertempuran El Alamein, sebuah pertempuran penting pada Perang Dunia II, di mana pasukannya berhasil mengusir pasukan Blok Poros dari Afrika Utara yang dipimpin oleh Jenderal Erwin Rommel. Ia lalu menjadi komandan penting di Front Italia dan Eropa Barat, di mana ia mengkomandani seluruh pasukan darat Sekutu pada Invasi Normandia. Ia mengatakan, “Tidak ada seorang pemimpin pun, betapa pun hebatnya ia, yang bisa terus memimpin jika ia tidak menang.”
Dari apa yang disampaikan oleh Bernard Law Montgomery, setidaknya ada 3 pelajaran penting untuk pemimpin :
Dalam konteks bisnis atau memimpin tim di tempat kerja, seorang pemimpin harus mau dan mampu membuat timnya mencapai target dari pekerjaannya. Tercapainya target menjadi indikator dari kemenangan. Tentu, sebagai tim ada target bersama dan ada target yang menjadi tanggung jawab masing-masing anggota. Pemimpin harus mampu membuat setiap yang dipimpinnya mencapai target masing-masing untuk mencapai target bersamanya.
2. Seorang Pemimpin Tidak Cukup Hanya Membawa Timnya Menang Sekali
Poin ini relevan dengan nasihat yang kita sering temui, yaitu “Pemimpin yang baik, bukan mereka yang mempunyai banyak pengikut. Tapi mereka yang mampu melahirkan pemimpin-pemimpin berikutnya.” Dimana proses untuk melahirkan pemimpin berikutnya ini tidak bisa dicapai dalam waktu singkat. Ia membutuhkan waktu dan proses. Selama prosesnya, seorang pemimpin harus selalu menang agar ia tidak kehilangan kepemimpinannya.
Pemimpin yang hanya menang sekali, atau bahkan tidak pernah membawa timnya menang sama sekali. Mereka akan kehilangan kepercayaan dan integritasnya dipertanyakan. Tentu ketika demikian, ia tidak akan bisa melahirkan pemimpin berikutnya.
Pun sebenarnya pemimpin melahirkan pemimpin berikutnya ini adalah bagian daripada proses kepemimpinannya untuk menang lagi dan menang terus. Karena dalam proses menuju pencapaian menang lagi dan menang terus, seorang pemimpin bisa jadi tidak selalu dalam kondisi sempurna untuk memimpin. Misalnya karena satu dan lain hal, seorang pemimpin terpaksa tidak bisa hadir mempimpin keseharian timnya secara langsung. Dengan adanya pemimpin yang ia lahirkan, maka timnya dapat berjalan dan ketika tim tersebut meraih kemenangan itu tidak lain memang “by design” dari sang pemimpin.
3. Definisi Pemimpin yang Baik
Dari dua poin sebelumnya, menjadi gambaran sosok pemimpin yang baik. Tidak sedikit pemimpin yang masih salah memahami arti pemimpin yang baik. Tapi rasanya setelah dua membaca dua poin di atas, kita bisa sepakati bahwa definisi pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau dan mampu membawa timnya untuk menang. Yaitu mencapai target kinera yang telah ditetapkan mereka.
Seramah apapun seorang pemimpin, sebagus apapun strategi yang bisa dibuat oleh seorang pemimpin, jika ramah dan strateginya tidak membawa tim mencapai target kinerjanya maka ia belum menjadi pemimpin yang baik. Pertanyaan sederhana yang Anda bisa coba jawab, “Jika ada seorang pemimpin, yang selama 2 tahun memimpin tidak pernah mencapai target yang diberikan kepadanya dan Anda adalah seseorang yang memiliki wewenang untuk mencopotnya. Apakah Anda akan mempertahankan, atau mencopotnya?”
Saya rasa Anda akan menjawab, “Karena sudah 2 tahun tidak mampu membawa timnya mencapai target, jadi dicopot saja. Diganti dengan pemimpin yang lebih baik.” Lebih baik yang Anda maksud tentu yang bisa membawa tim mencapai target kinerja yang ditetapkan.
So, jika Anda adalah seorang pemimpin. Apapun yang Anda lakukan, sebaiknya itu adalah sesuatu yang membuat Anda memimpin tim dan membawa tim Anda pada kemenangan. Tidak cukup menang sekali, Anda dan tim harus menang lagi dan menang terus. Memimpin untuk Menang Tanggung Jawab Pemimpin.