MELATIH TIM DENGAN MODELING

https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awr9.DPPu3VkpbwD4WGjzbkF;_ylu=c2VjA2ZwLWF0dHJpYgRzbGsDcnVybA--/RV=2/RE=1685466191/RO=11/RU=https%3a%2f%2fwww.harianmerapi.com%2fkearifan%2fpr-404216385%2fpemimpin-yang-zalim-89-warga-merasa-terhibur-dan-melupakan-sisi-buruk-yang-pernah-dilakukan-kepala-desa/RK=2/RS=bE6hlRaPmzGxT_pGMe7.Cgl7KM4-

“Kamu lihat cara saya melakukan, nanti kamu coba”

Kalimat di atas menjadi satu rumus jitu untuk digunakan dalam banyak situasi saat melatih tim.

Misal Sales Head ingin melatih Sales Baru. Ajak dia menemui klien, biarkan ia melihat bagaimana Sang Sales Head presentasi dan negosiasi. Setelah itu, ngopi bareng membahas apa yang dilihat dan dipelajari Si Sales baru.

Pada kesempatan berikutnya, biarkan Sales Baru melakukan sendiri proses jualannya. Namun jangan ditinggal.

Sang Sales Head menemani tanpa intervensi. Salah gak papa, bagian dari belajar. Langsung back-up jika kesalahannya sampai taraf resiko terlalu tinggi.

Beres itu? ya ngopi lagi sambil membahas dan diskusi hasil Si Sales Baru nyoba tadi.

Ini siklus melatih paling sederhana.

Dalam banyak kasus, cara melatih seperti ini malah lebih efektif daripada mengandalkan Pelatihan Formal di kelas yang pesertanya banyakan dan porsi latihannya sedikit. Udah gitu latihannya sekedar simulasi antar-peserta yang saling pura-pura jadi klien, gak riil.

Cara belajar paling alami dari manusia adalah meniru, MODELING. Kita sudah ahli melakukannya sejak kecil saat belajar bahasa dan berlatih menggerakkan tubuh. Tinggal kita manfaatkan lagi, untuk belajar banyak hal lain.

Ditulis oleh:
Surya Kresnanda
@suryakresnanda
0811 2244 111


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *