Orang yang semangat belajar, sering punya kecenderungan minta feedback pada banyak orang. Ini bagus untuk bertumbuh, sekaligus buruk.
Kenapa buruk?
Karena tidak semua orang, tepat dalam memberi feedback.
Sebut saja kita menulis artikel. Kita tunjukkan pada tetangga yang nggak pernah menulis. Kemungkinan besar dia bilang artikelnya bagus. Bisa karena nggak enak sama penulis, atau merasa, “Ya bagus! Saya aja gak bisa bikin tulisan gini…”
Mari kita renungkan… kualitas feedback seperti itukah yang kita harapkan untuk bertumbuh?
Mintalah feedback kepada orang yang memenuhi 2 syarat:
- Orang tersebut paham betul dunia yang kita mintakan feedback. Jika tentang artikel, minta feedback pada orang yang sudah sering membaca beragam macam artikel dalam banyak bentuk, sehingga tahu mana artikel bagus dan mana artikel jelek.
- Orang itu terbuka apa adanya, mau menyampaikan feedback dengan jujur tanpa rasa nggak enak atau sungkan, bahkan tidak peduli apakah yang diberi feedback bakal suka atau tidak.
Dengan begitu, feedback bakal berkualitas. Perbaikan pun tepat sasaran.
Tapi pertanyaannya, kita sendiri siap nggak nih nerima feedback apa adanya meski pahit?
Oke… memahami fenomena di atas, kita sebagai Leader pun perlu menyiapkan tim agar bisa memilih pemberi feedback secara tepat, dan juga siap menerima feedback meski tak enak.
Ini bagian dari persiapan tim kita untuk bertumbuh. Leader perlu menunjukkan bahwa dirinya bisa memberi feedback pada ranah yang memang dipahaminya, dan lebih memilih merekomendasikan ke ahli lain untuk meminta feedback jika dibutuhkan.
Artinya, Leader sekaligus menunjukkan bahwa dirinya punya keterbatasan.
Lalu Leader pun perlu memberi contoh bahwa dirinya (Sang Leader) siap menerima feedback pahit, meskipun dari timnya langsung. Hal ini menjadi model panutan bagi tim, bahwa feedback pahit itu ibarat obat yang menyembuhkan.
Menyiapkan tim untuk bisa memilih pemberi feedback dengan tepat, dan terbuka serta kuat menerima feedback pahit sekalipun, menjadi salah satu kunci penting dalam membantu tim bertumbuh serta bisa belajar secara mandiri.