Satu kisah terkenal yang banyak diceritakan di panggung-panggung inspirasi adalah, bagaimana seorang Edmund Hillary bersama Sang Sherpa, Tenzing Norgay berhasil mencapai puncak everest pada 29 Mei 1953. Kisah kepahlawanan heroik keduanya dikisahkan sebagai kisah perjuangan, impian, serta partnership hebat.
Ada sisi lain kisah ini yang gak banyak diungkap, bahwa keberhasilan mereka mencapai puncak tertinggi dunia sebenarnya adalah kerja sekitar 350 orang bahu-membahu menjelajah everest bersama.
Hillary sendiri merupakan bagian dari tim pendaki yang dipimpin kolonel John Hunt, yang saat itu mempercayakan segala pengelolaan support kepada Norgay, sebagai sherpa berpengalaman.
Hunt membawa total 10 pendaki, dengan harapan paling tidak, 2 orang saja berhasil mencapai puncak. Sebuah visi besar dengan tingkat fokus tinggi serta kesiapan berkorban.
Norgay menghitung, mereka butuh dua setengah ton peralatan dan makanan, semuanya harus dibawa serta dalam pendakian. Norgay pun menyewa 300 orang untuk ini. Bahkan demi memikulnya di atas area perkemahan, Norgay meminta bantuan 40 pengangkut lainnya yang semua adalah Sherpa beperngalaman. Sungguh bukan tim main-main.
Awalnya, 2 pasang pendaki nyaris mencapai puncak. Tim Bourdillon & Charles Evans hampir berhasil hingga kelelahan dan sakit menyerang. Namun perjuangan mereka tak sia-sia. Saat turun, mereka memberi informasi dan nasehat berdasar pengalaman mereka di atas, kepada hillary & Norgay. Dukungan ini menjadi kunci akhir yang membawa Hillary & Norgay mencapai puncak, dan dikenal sejarah hingga kini.
Detil di atas diceritakan oleh John C. Maxwell dalam bukunya, THE 17 INDISPUTABLE LAWS OF TEAMWORK, menegaskan bahwa, “Semakin Tinggi Tantangannya, Semakin Tinggi Kebutuhan akan Kerjasamanya” (maxwell, 2002).
Sebuah ke-naif-an saat kita merasa segalanya bisa diselesaikan sendiri. Nggak kalah naif juga saat bermimpi besar, tapi merasa cukup berjuang dengan sedikit orang saja.
Kita perlu sadar akan keterbatasan diri, dan tahu betul kapan membutuhkan bantuan. Norgay sangat realistis. Meski dirinya sudah sangat berpengalaman, ia masih mengandalkan banyak alat Sherpa, hanya demi bisa pulang dengan selamat.
Norgay sendiri sudah menyaksikan banyak pendaki berpengalaman meremehkan alam everest, merasa bisa tanpa bantuan, dan harus membayar harganya (You know what the price is…).
Maka, kadang menemukan partner yang tepat, tidaklah cukup untuk mencapai hal besar. Hillary berhasil bukan sekedar kerena punya partner bernama Norgay. Hillary berhasil berkat dukungan Kolonel Hunt, 300 pengangkut peralatan dan makanan, 40 Sherpa bepengalaman, tim pendaki lain yang gagal dan memberi masukan agar yang akhir berupa informasi dan masukan berharga di area puncak.
Kita butuh lebih dari pertner. Kita butuh TIM yang kompeten serta saling mendukung untuk mencapai Tujuan Bersama.
Ditulis Oleh :
- Surya Kresnanda
- @suryakresnanda
- 0811 2244 111