MILENIAL PEMIMPI DAN GEN Z YANG REALISTIS

https://mahasiswaindonesia.id/

Milenial pada masanya, dikenal sebagai generasi dengan semangat ingin mengubah dunia dengan kontribusi-kontribusi besar. tak heran, di tempat kerja sering bentrok dengan Baby Boomers yang cenderung ‘Konservatif’

Milenial ingin serba labrak aturan. Berharap melakukan sedikit hal namun langsung berdampak besar. Karenanya, Milenial tak suka birokrasi berbelit yang dianggap mereka tidak esensi.

Di sisi lain, impian Milenial mengubah dunia, membuat mereka sangat altruis, serta senang belajar hal baru tanpa hitung-hitungan.

Datanglah Gen Z di dunia kerja, yang sering dianggap memiliki ciri sama. Belajar dari bagaimana menghadapi milenial, para Gen X pun menyuntik Gen Z dengan visi dan impian besar untuk mengubah dunia dan berbuat bagi orang lain. Bahkan sering mengdepankan bahwa, “Saat kamu berkerja disini, kamu sekaligus membantu banyak orang di dunia…”

Dan itu tidak mempan…

Bahkan para Manajer dari kalangan Milenial sering juga menganggap Gen Z sama dengan dirinya, memperlakukan mereka mirip dengan bagaimana dirinya (Milenial) ingin di perlakukan semasa muda dulu. Hasilnya tidak sesuai.

Ternyata Gen Z hadir sebagai generasi yang lebih realistis dan berfikir jangka pendek. Mereka menghabiskan masa muda melalui berbagai perubahan super cepat, membuat berfikir, “ngapain punya impian terlalu jauh, toh masa depan masih belum bisa saya prediksi sepenuhnya…”

Gen Z pun lebih banyak berfokus pada hari ini. Apa yang baik bagi dirinya sendiri (bukan orang lain seperti sifat altruisnya Milenial). Para Gen Z mendahulukan, “Apa untungnya bagiku.” jauh lebih kencang dibanding, “bagaimana diriku bisa bermanfaat bagi banyak orang…”

Mungkin kesannya kayak egois. Tapi sebenarnya enggak juga. Dengan sifat ini Gen Z jadi sering ngulik berbagai cara baru yang lebih mudah untuk menyelesaikan masalah hari ini di depan mata, agar dirinya lebih diuntungkan dengan usaha-usaha lebih ringan.

Ajaklah Gen Z ngobrol, Mereka lebih nyambung diajak nyari solusi kongkret, alih-alih ngobrolin hal-hal terlalu jauh melangit yang bikin kurang menapak bumi.

Karenanya, Gen Z sebenarnya secara umum bisa dikatakan sebagai eksekutor yang lebih baik, selama kita bebaskan mereka untuk mengoptimalkan teknologi (ini sering bikin banyak orang menganggap Gen Z manja dan malas, padahal bagi Gen Z, yang penting selesai dengan efisien.

Ditulis Oleh :


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *