BUDAK KORPORAT

https://images.search.yahoo.com/images/view;_ylt=AwrO7tVXOB1lteoIlNeJzbkF;_ylu=c2VjA3NyBHNsawNpbWcEb2lkA2M2OTU4ZDM3NGIyMzc0ODE0NTNhYzU3YzhmYWRhODNlBGdwb3MDMgRpdANiaW5n?back=https%3A%2F%2Fimages.search.yahoo.com%2Fsearch%2Fimages%3Fp%3Dbudak%2Bkorporat%26type%3DE210US885G0%26fr%3Dmcafee%26fr2%3Dpiv-web%26tab%3Dorganic%26ri%3D2&w=1577&h=1080&imgurl=1.bp.blogspot.com%2F-JPBXaNuDV1g%2FX5OQ3FhorKI%2FAAAAAAAAYmQ%2FAvWJRXkauDQ9pcI1dHL1IgQTDeEweqbiwCLcBGAsYHQ%2Fs1577%2FBudak%252BKorporat.jpg&rurl=https%3A%2F%2Fbudakgempi.blogspot.com%2F2020%2F11%2Fmeme-budak-korporat.html&size=153.7KB&p=budak+korporat&oid=c6958d374b237481453ac57c8fada83e&fr2=piv-web&fr=mcafee&tt=Meme+Budak+Korporat&b=0&ni=21&no=2&ts=&tab=organic&sigr=TeOX83kWB9fV&sigb=m0inMT3O2KXf&sigi=yjoGEtylaMu8&sigt=j_H1BHkB4Q_N&.crumb=b.cy0nChKsd&fr=mcafee&fr2=piv-web&type=E210US885G0

Entah sejak kapan istilah ini muncul… populer banget omongan-omongan, “Ah gue masih jadi Budak Korporat!” dan buat saya, ini berbahaya, Kenapa?

Gini…
Namanya kita kerja, pasti repot. Kerja diperusahaan orang lain, tentunya disuruh ngerjain sesuatu. Hal tersebut gak terhindarkan. Rumusnya dari jaman nenek moyang, bahkan revolusi industri, ya gitu.

Percaya gak? setiap kata mempengaruhi pikiran menghadirkan perilaku.

Misal, ada orang dikasih kerjaan buanyaaaaak sama bos. Kita bisa bilang, “Boss-ku toxic banget!”. Gara-gara kalimat itu, pikiran kita stress karena gak terima sama perlakuan boss. Perilaku kerja pun setengah-setengah, dan tetap dapet capek.

Di lain pihak, kita juga bisa bilang, “Boss-ku mempercayakan semua ini ke aku karena aku mampu…”, pikiran pun lebih berdaya dengan perasaan mampu, dan perilaku kerja bakal lebih berenergi.

Trus ada yang protes ke saya, “Tapi kan Boss emang cuma manfaatin kita, gimana?!”

Pada dasarnya, apapun niat orang lain, kalo kita bisa beresin kerjaan dengan baik, toh bagus buat diri. Citra pribadi naik, pembelajaran juga jadi banyak karena berhasil beresin tantangan.

“Tapi mental health saya terganggu!”, well kalo mikir gitu, coba cek kata-kata yang dipake. Jangan-jangan untaian kata dan berpikir kita yang menggiring pada terganggunya mental health. Toh orang dari jaman dulu juga kerja keras dan ada temen kita lainnya dengan beban sama tapi dia fine-fine aja kan.

Oke… diatas kita bahas kata ‘toxic’ dan ‘mental health’. Sekarang, bayangin kalo kata “Budak Korporat” sering kita sematkan dalam tiap obrolan dengan teman, keluarga, sahabat, setiap hari, berkali-kali, meski bercanda.

Repetisi atau perulangan adalah cara paling alamiah untuk memasukkan informasi ke long-term memory, membangun keyakinan dan nilai diri, dan mengubah hidup kita.

Jadi, kalo penyematan istilah “Budak Korporat” pada diri, dengan bangga kita ulang-ulang, jangan heran kalok lama-lama mental kita jadi mental budak beneran. Dan saat mental busak terbangun tapi pikiran menolak, kontradiksi itu bakal bikin stress besar dan memboroskan energi tak terkira.

Hati-hati gaesss…

Ditulis oleh:
Surya Kresnanda
@suryakresnanda
0811 2244 111


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *